Kamis, 30 April 2015

Komunikasi, Akrab, dan Nyaman itu Kuncinya

Komunikasi, Akrab, dan Nyaman itu Kuncinya


Jika sudah larut malam begini dan suasana udah mulai sunyi, anak-anak udah pada tidur, banyak hal-hal lalu atau barusan terjadi yang kembali terbayang di dalam pikiran, banyak hikmah atau sekedar petunjuk yang bisa diambil dari peristiwa tersebut, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari cerita yang telah dirangkai. Dan sepanjang bulan April 2015 ini, ada beberapa cerita menarik yang begitu berkesan bagi diriku secara pribadi dan kini ku kumpulkan dalam sebuah catatan pribadi, terutama cerita-cerita yang terlontar dari anak-anak ku, Athiya Qaulan Sadida, 5 tahun dan Adzra Ulinnuha, 3,5 tahun.

Oh ya, sebelum ku rangkum beberapa cerita tersebut, ku jelaskan sedikit tentang anakku yang pertama ini. Sebelum dia lahir, istriku, Gita Febrita sudah 2 kali keguguran. Yang pertama, saat pernikahan kami baru berusia 4 bulanan dan itu sempat terjadi pendarahan hebat ketika beliau ikut acara di Pekanbaru. Yang kedua, keguguran dan harus digugurkan sewaktu istriku ini sudah hamil 5 bulan. Ketika di periksa di 2 tempat praktek dokter di Dumai-Riau, hasilnya sama, janin sudah meninggal dan harus di gugurkan melalui operasi. Setelah itu, hampir 1,5 tahun gak hamil. Dan naluri sebagai seorang wanita yang telah berkeluarga tentunya ingin mendapatkan anak dari darah dagingnya sendiri, dan hal itu yg membuatnya sedih setiap bulan, jika harus menerima kenyataan bahwa ia harus‘berhalangan’. Sampai akhirnya, istriku mendapatkan informasi dari temannya di Pengadilan Negeri Dumai, bahwa temannya ini telah mendapatkan anak setelah berobat ke Melaka-Malaysia.

Singkat cerita, berobatlah kami berdua ke Melaka, tepatnya di Malaka Medical Centre (MMC). Suami istri di cek oleh dokter disana, jika istri bermasalah, maka diberikan obat dulu oleh dokter selama 3 bulan, begitu juga sebaliknya, jika masalah tersebut berasal dariku. Setelah melewati beberapa kali masa perobatan, akhirnya disimpulkan oleh dokter, untuk mendapatkan cahaya mata, istriku harus melakukan Program Inseminasi, penyuntikan sel telur yang paling bagus langsung ke dalam rahim. Dan akhirnya, dari bibit unggul tersebut dan berkat Kuasa Allah SWT, kami berhasil mendapatkan ‘anak mahal’ tersebut melalui rahim istriku sendiri. Apakah karena bibit unggulan ini, makanya dalam berprilaku si kakak Ulan begitu aktif dan cerdas menurut ku, hanya Allah lah Yang Mengetahui rahasia itu semua..


Kembali lagi ke awal. Ada beberapa peristiwa yang begitu membekas dihatiku hingga ke hari ini, dan kebetulan belum berapa lama juga sih. Biar teringat terus, makanya kubuatkan dalam sebuah catatan pribadi. Ilhamnya, dari buku pemberian upline ku yang luar biasa, mbak Doris Aminah Nasution, yang berjudul : “Habibie & Ainun”. Yang ternyata, dibalik kesuksesan dan kejeniusan pak Rudi (panggilan asli Baharudin Jusuf Habibie), ada tersimpan begitu banyak buku catatan pribadi nya dalam setiap kegiatan yang dilakukan, dan terus dicatat sepanjang waktu. Andaipun ini akan menjadi catatan pribadiku, semoga ini akan menjadi inspirasi bagiku dan bagi banyak orang yang membaca dan bisa mengambil manfaat dari catatan ringanku ini.

1. Sekitar 2 minggu yang lalu, tepatnya 17 April 2015, aku dan anak-anak Ulan dan Ulin pergi mengantarkan ibu nya, Gita Febrita kuliah S2 di Medan. Memang, biasanya kalau istriku kuliah, ia akan berangkat sendiri sehabis jam kantor di hari jumat menggunakan mobil travel atau naik kereta api. Tapi, pada hari jum’at tersebut, kami sengaja berangkat bareng ke Medan, dikarenakan lokasi tempat kuliahnya yang baru bukan di tempat biasa dia kuliah, jadi harus mengerti lokasinya dan kemana jalur angkutannya jika ke depannya berangkat sendiri. Jika hari belum begitu larut malam, maka kami akan menginap di rumah saudara di Medan. Namun, jika telah lewat larut malam, maka kami akan mencari hotel untuk tempat menginap, dan biasanya hotel langganan kami di jalan SM.Raja, Medan. Anak-anak begitu senang jika kami menginap di hotel, jingkrak-jingkrak di atas tempat tidur dengan AC yang begitu dingin, bikin enak tidurnya kata si kakak.
Nah, pada hari itu, kami sampai di Medan belum terlalu larut malam, jadi bisa mampir menginap di rumah saudara di Medan. Kebetulan rupanya, rumahnya saat ini lagi di renovasi kamar. Kamar yang biasa kami tempati untuk tempat menginap ada AC nya, hari itu udah di copot AC nya dan cuma bisa pake kipas angin. Alhamdulillah, kami berdua sangat bersyukur banget udah dapat tempat menginap. Tapi, namanya anak-anak, ada saja kata-kata usil dan lugunya yang keluar. Kata si kakak Ulan :”bu, kok gak ada dingin-dinginnya lagi bu ?”. “ ini kan udah dingin kak, ada kipas angin” jawab ibunya.”yang kotak-kotak itu lho bu.. yang kayak di hotel kita..biar enak tidurnya lah bu..” kata si kakak balas menjawab ucapan ibunya sambil memperagakan bentuk kotak-kotak dengan tangannya. Maksudnya, bentuk tempat AC yang kotak-kotak dan nempel di dinding. Ibunya cuma bisa menjawab : “Sabar ya nak.. besok kalau udah ada uang, kita beli” sambil memandang ke arah ku yang juga ikut mendengarkan percakapan mereka di kamar itu. Akupun gak bisa ngomong apa-apa lagi.

2. Sehabis kuliah sore sabtu itu, kami sekeluarga ingin mengajak anak-anak bermain di salah satu mal besar di kota Medan. Kebiasaan anak-anak ku yang mungkin juga kebiasaan anak-anak lain pada umumnya, jika melihat barang atau benda yang menarik hati nya, pasti merengek minta belikan. Gak peduli orang tua nya mampu membeli nya atau pun tidak. Ya gak? Namun pada hari itu agak berbeda sedikit tingkah anakku yang kami berdua rasakan sungguh sangat bijaksana dan mengena dihati kami berdua sebagai orang tuanya. Ucapan ini terlontar pertama kali oleh anak kedua kami, Adzra Ulinnuha ‘Ulin’. Saat melihat barang yang membuat ia tertarik untuk mendapatkannya, ia justru bilang ke ibunya: “bu, itu mahal ya bu? Kita gak bisa beli itu ya? Kita gak punya duit beli itu?”. Dan begitulah seterusnya selama di Mal itu, baik kakak atau pun si dedek saling mengingatkan jika melihat barang yang diinginkan pada hari itu. Bagi anda yang saat ini sudah berkeluarga, siapa yang gak tersentuh dengan ucapan anak yang usianya 3,5 tahun? Bagi yang mampu membelikan, it’s Ok, gak masalah. Tapi bagi yang belum punya uang seharga barang yang diinginkan oleh anak-anak itu gimana? Pasti menjawab, “udah, anak-anak jangan terlalu dimanjakan.. gitu aja kok repot”. Iya sih, jika itu menjadi alasan halus kita untuk tidak mau membelikan atau memberikan apa saja keinginan anak-anak kita. Tapi bagi kami berdua, selagi masih bisa kami berikan, akan kami usahakan. Selagi masih bisa kami usahakan, akan kami wujudkan untuk anak-anak kami. Bukan bermaksud memanjakan anak-anak, tapi kami berdua ingin agar anak-anak kami bisa merasa begitu bahagia dan merasa beruntung karena memiliki orang tua nya begitu sayang dan cinta pada mereka. Jadi, terserah orang mau nanggapin apa dan punya komitmen bagaimana dalam membentuk keluarga masing-masing, karena masing-masing keluarga juga punya alasan tersendiri.

Cuma dari ucapan si ‘Ulin’ ini, jadi pembicaraan buat kami berdua saat melepas mereka bermain di arena mandi bola dan seluncuran. Kok bisa-bisanya si dedek ngomong seperti itu ya? Kok bisa-bisanya si dedek dan kakak tau kalau orang tuanya belum mampu membelikan itu untuk mereka? Kapan ya bisa mewujudkan itu? Dan ketika suatu saat ditanya oleh anak-anak dan minta dibelikan sesuatu tinggal jawab : “Mau yang mana nak? Mau pilih yang warna apa? Ambillah nak. Tapi janji sama ayah dan ibu, setelah beli ini, jaga barang mainannya dengan baik, rajin sholat dan rajin belajar ya nak? Ok?” Kapan ya? Tentunya jika udah punya uang, udah punya penghasilan besar, udah bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga dan gak mikir-mikir lagi mau beli apa.

3. Tadi pagi, kakak ‘Ulan’ merengek-rengek minta belikan sesuatu, gak begitu jelas pada awalnya. Dia bilang : “kapan yah belikan kakak kereta yang gini gini itu yah?” sambil memperagakan dengan tangannya. “kereta yang macammana kak?”  Tanyaku lagi pada kakak. ohya, kalau orang sumut, kereta itu sama dengan sepeda motor. Terus si kakak ngambil pena dan kertas, melukis dengan gayanya sendiri, untuk menerangkan ‘kereta’ yang dimaksud, lalu menunjukkan padaku hasil karyanya seperti gambar dibawah ini :“seperti ini lho yah, keretanya. Ini ada kacanya, ada tempat duduk di depan buat kakak dan ayah, dedek dan ibu dibelakang, dan ini bannya”. Tersentak langsung aku ke promo Oriflame yang akan memberikan Honda Beat POP Gratis tahun ini bagi member nya yang lolos kualifikasi. Duh, kok bisa ya anakku ini langsung menjelaskan hal ini padaku? Apa maksudnya? Serius, Jadi gemetaran aku menulisnya.
Lukisan anakku, 'Qaulan', yang jadi inspirasi kuLukisan anakku, 'Qaulan', yang jadi inspirasi ku

Setelah ku ingat-ingat dan kubolak-balik album foto di smartphone ku, ternyata si kakak Ulan ini masih ingat dengan kata-kataku sewaktu kami ke kantor cabang Oriflame Medan. Disana terpajang sebuah foto Honda Beat yang besar, terus kufoto mereka berdua dan ku bilang :"ini besok punya kakak dan dedek ya?"  Inikah impian kakak dan impian kami sekeluarga yang bakalan wujud di tahun ini? Inikah langkah pasti yang harus kuraih melalui bisnis Oriflame ini? Dan inikah maksud dari para upline ku yang terus-menerus menulis dan nginbox bahwa kami bisa mendapatkan hadiah ini, melalui cerita dan gambar yang diberikan anakku tadi pagi? Ya Allah, jika ini memang petunjuk yang Kau berikan melalui anakku, Berilah kekuatan pada kami untuk mewujudkannya.. Jika ini memang peluang yang bisa kami raih, permudahkanlah jalan kami ya Allah.. permudahkan jalan dan usaha teman-teman yang mendukung kami selama ini, permudahkanlah usaha teman-teman dijaringanku yang punya impian dan harapan sama seperti kami ini.. Melalui anak-anak ku ini, benar-benar menjadi cahaya yang menggugah ku dan menerangi kembali impianku yang hampir meredup. Membukakan mataku lebar-lebar, bahwa harapan itu bukan hanya milik ku, milik istriku, tapi juga harapan anak-anakku dan jaringan dibawah ku yang kini punya target yang sama untuk segera di wujudkan menjadi kenyataan. 

Ulan Ulin berfoto di depan Honda Beat, promo Oriflame tahun 2015Ulan Ulin berfoto di depan Honda Beat, promo Oriflame tahun 2015
 Apapun usaha atau bisnis yang anda jalankan, bisnis yang bisa mewujudkan impian mu dan keluarga tercinta menjadi sebuah kenyataan, lakukanlah usaha atau bisnis itu dengan konsisten dan gigih menjalaninya. Dan ku yakin, melalui Oriflame via Support System d'BCN yang luar biasa ini, aku dan istri akan mewujudkan impian dan kebahagiaan kami sekeluarga. Seperti sebuah kata-kata motivasi yang kubaca :

"Uang memang tidak menjamin kebahagiaan seseorang, tapi tidak memiliki uang lebih tidak terjamin lagi kebahagiannya".

Semoga bermanfaat dan menjadi motivasi besar buat diriku secara pribadi. Jika ini juga ada manfaat bagi yang membacanya, jangan lupa tinggalkan like atau komen nya ya.. agar ku tahu, bahwa anda juga punya impian yang besar untuk diwujudkan dan semakin rajin ku menulis.. hehehe.. :)
Rini Rahman

Rini Rahman

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet nostrum imperdiet appellantur appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

Subscribe to our newsletter

(Get fresh updates in your inbox. Unsubscribe at anytime)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar